Nama Markus Horison ramai diperbincangkan kembali oleh warganet di sosial media. Namanya mencuat setelah Timnas Indonesia U-17 gagal melaju ke babak final Piala Asia U-17 pada hari Minggu 9 Oktober 2022 malam kemarin.
Banyak netizen yang mencari-mencari Markus Horison sembari menyinggung lagi kata-kata mantan kiper Timnas Indonesia tersebut. Di mana diketahui Markus kerap mengguangkan kalimat Local Pride.
Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia U-17 gagal lolos ke babak final ajang Piala Asia U-17 usai kalah telak dengan skor 1-5 dari Timnas Malaysia dalam matchday terakhir fase Grup B di Stadion Pakansari, Kab. Bogor. Alhasil kekalahan tersebut memantik netizen untuk mengungkit kembali sikap Markus Horison yang menggaungkan kalimat Local Pride ketika Timnas Indonesia U-16 menjadi juara ajang Piala AFF U-16 2022 sebelumnya.
Seperti diketahui, kala itu Markus bersama salah seorang asisten pelatih lainnya meneriakkan kata-kata Local Pride Campione dalam perayaan kemenangan mereka. Sikap Markus pada saat itu banyak dikaitkan oleh warganet sebagai upaya menyindir pelatih Timnas Indonesia yaitu Shin Tae Yong.
Di mana pada saat itu, Shin Tae Yong yang berstatus sebagai juru taktik asing, namun sampai kini belum dapat membawa tim Merah Putih menjadi juara.
Kini, netizen Indonesia pun mencari-cari Markus Horison setelah kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Timnas Malaysia. Mereka mempertanyakan apakah mantan penjaga gawang itu masih berani menggaungkan kalimat Local Pride.
Bukan itu saja, para warganet juga menyinggung bahwa pelatih Timnas Indonesia U-17 kurang memiliki taktik mumpuni dan jam terbangnya belum tinggi. Ini menjadi bentuk kekecewaan dari masyarakat Indonesia karena kekalahan yang dialami oleh tim Merah Putih tersebut.
Dengan kegagalan skuad Garuda Asia ke babak final Piala Asia U-17 2023, maka Indonesia gagal mencatatkan sejarah meloloskan semua kelompok usia ke turnamen antarnegara di Asia itu.
Sebelumnya kedua tim yang telah dipastikan akan bertanding di ajang Piala Asia 2023 yaitu Timnas Senior dan Timnas U-19. Adapun kedua tim tersebut berada di bawah kendali Shin Tae Yong yakni pelatih asal Korea Selatan dan bukan Lokal Pride yang digaungkan oleh Markus Horison sebelumnya.
